Pemerintah Desa (Pemdes) Karangpoh, Kecamatan Pejagon, Kabupaten Kebumen
menghidupkan kembali tradisi membatik setelah lebih dari 20 tahun
tenggelam tanpa ada penerusnya.
Semangat menghidupkan kembali batik Karangpoh dilakukan melalui
pelatihan membatik dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MD). Instrukturnya mengundang perajin batik dari Desa
Jemur Pejagoan dan Desa Gemeksekti Kebumen.
Peserta pelatihan sebagian besar kaum perempuan ibu rumah tangga. Mereka belajar batik tulis dan batik printing atau sablon. "Batik printing proses produksinya lebih mudah karena sama seperti proses sablon," jelas Riyanto perajin batik dari Desa Gemeksekti yang menjadi instruktur dalam pelatihan itu.
Dalam batik tulis, mereka belajar membuat motif batik khas Kebumen, seperti motif sekarjagad, gringsing, uwer, sidomukti, merak, dan jengki. Warna soga menjadikan batik Kebumen berbeda dengan batik dari daerah lain.
Peserta pelatihan sebagian besar kaum perempuan ibu rumah tangga. Mereka belajar batik tulis dan batik printing atau sablon. "Batik printing proses produksinya lebih mudah karena sama seperti proses sablon," jelas Riyanto perajin batik dari Desa Gemeksekti yang menjadi instruktur dalam pelatihan itu.
Dalam batik tulis, mereka belajar membuat motif batik khas Kebumen, seperti motif sekarjagad, gringsing, uwer, sidomukti, merak, dan jengki. Warna soga menjadikan batik Kebumen berbeda dengan batik dari daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar